Membangun nilai kedisiplinan pada anak agar dapat berperilaku sesuai dengan standar nilai yang baik di masyarakat memang sangat penting bagi masa depan mereka. Namun, karena tidak mudah, upaya ini sayangnya seringkali diasosiasikan dengan konsep “hukuman” yang tidak jarang berujung dengan tindakan kekerasan pada anak. Bagaimana cara membangun nilai kedisiplinan tanpa memperkenalkan kekerasan atau hukuman pada anak?
Mungkin jawabannya ada pada metode disiplin positif yang akan saya ulas pada artikel ini. “Parents and teachers can no longer function as bosses, but they must acquire the skill of being democratic leaders.” – Rudolf Dreikurs – Mengenal Disiplin Positif Anak adalah anugerah bagi orang tua dengan segenap tanggung jawab dan konsekuensinya. Kesempatan untuk mengasuh dan mendidik anak menjadi seni tersendiri yang tentunya bukan hal yang mudah, terutama bagi orang tua muda yang baru mengalami kesempatan pertama memiliki buah hati. Akhir-akhir ini diskusi tentang disiplin positif semakin ramai seiring dengan meningkatnya keprihatinan terhadap fenomena kekerasan yang sering terjadi di lingkungan pendidikan, baik di rumah maupun sekolah. Hal ini semakin terdorong oleh kesimpulan berbagai riset yang menunjukkan jika hukuman dan kekerasan tidak akan memberikan dampak positif apapun. Sebaliknya hukuman malah memberikan dampak negatif jangka panjang yang merugikan bagi anak (Wijaya, 2015).
![Buku Kedisiplinan Buku Kedisiplinan](http://img.bukabuku.net/product/c/7/c7e66a357f0e3aef382c3b8f6411ca79.jpg)
Beberapa ahli mendefinisikan disiplin positif secara bervariatif, namun secara umum terdapat pengertian-pengertian yang dapat diterima bersama, bahwa disiplin positif adalah:. Sebuah bentuk penerapan disiplin tanpa kekerasan,. Upaya mengomunikasikan perilaku yang efektif antara orangtua dan anak,. Mengajarkan anak untuk memahami konsekuensi dari perilaku mereka,.
Mengajarkan anak tanggung jawab dan rasa hormat ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Penerapan disiplin positif yang mengacu pada poin-poin tersebut idealnya dimulai sejak tahap awal dari perkembangan anak dengan membantu mereka memahami apa yang baik dan tidak baik bagi dirinya, untuk selanjutnya membantu mereka memahami bagaimana standar perilaku yang baik terhadap lingkungannya.
Dec 29, 2014 - Get this from a library! Disiplin nasional. [Lembaga Ketahanan Nasional (Indonesia); Balai Pustaka, PN.;] -- National discipline system within.
Menurut Flanagan (2013) dalam presentasinya di “Australasian Conference on Child Abuse and Neglect”, disiplin positif adalah tentang upaya orang tua dalam; Memperkuat hubungan dengan anak; Memahami perspektif anak-anak; Membangun empati; Mempromosikan pengaturan diri ( self-regulation); Mengurangi hukuman; Memperkuat kepercayaan, dan; Memfasilitasi pemecahan masalah.
Contoh Makalah Kedisiplinan Siswa Contoh Makalah Kedisiplinan Siswa Yang Benar Lengkap – Contoh Makalah Kedisiplinan Siswa Yang Benar Lengkap yang saya bagikan ini sebagai bahan informasi referensi dalam pembuatan makalah yang benar. Kembali ke tema pembahasan contoh makalah.
Tujuan saya ingin membatu adik-adik atau rekan-rekan yang lain dalam menyelesaikan tugas makalah sekolah maupun tugas makalah kuliah. Seperti yang saya alami ketika mengenyam bangku pendidikan di beri tugas untuk membuat makalah, namun saya agak kesulitan karena waktu dulu saya cari referensi hanya dari buku dan itu pun terbatas. Untuk itu silahkan menikmati contoh makalah berikut ini.
Adapun untuk Ukuran Margin, Font, dan Spasi Makalah Yang Benar adalah Sebagai Berikut:. Margin: Top 4, Left 4, Botton 3 dan Right 3 ( cm).
Font: Times New Roman Ukuran 12. Kertas: Size A4. Spasi: 1.5 Makalahkita.com sebagai bahan referensi kebutuhan karya tulis makalah, dan.